Terjadinya pengeroyokan dan penganiayaan terhadap Oryza ini berawal dari kekecewaan pemain Sindo Dharaka kepada wasit yang memberikan hadiah pinalti kepada pemain Persid di injury time yang berbuah gol, hal inilah yang akhirnya memancing kemarahan pemain Sindo Dharaka, sehingga pemain mengejar wasit, melihat peristiwa tersebut, Oryza yang sedang melakukan liputan langsung mengabadikannya dengan menggunakan kamera handpone.
“Saat itu pertandingan sudah berakhir, beberapa pemain dari Sindo Dharaka terlihat mengejar wasit dan melakukan pemukulan, tentu sebagai jurnalis saya mengabadikan peristiwa ini, namun tiba-tiba dari arah samping saya ada petugas keamanan berpakaian doreng merampas handpone saya dan sempat menginjak injak saya setelah melihat tanda pengenal saya selaku wartawan, hp saya dikembalikan ( video red ).
Mamun setelah itu ada beberapa pemain dari Sindo Dharaka yang menghampiri saya dan melakukan penganiayaan,” ujar Oryza yang tidak ingat berapa jumlah pemain sepak bola yang menganiayanya.
Penganiayaan dan pengeroyokan yang dilakukan oleh pemain sepak Bola Sindo Dharaka membuat Oryza mengalami luka memar di beberapa bagian.
diantaranya di kaki, bagian rusuk dan kepala, beberapa temannya yang melihat kejadian ini langsung membawanya ke Puskesmas Jember Kidul Kecamatan Kaliwates untuk mendapatkan perawatan.
“Yang masih terasa ngilu dan nyeri dibagian rusuk mas, saya tidak ingat berapa pemain yang menganiaya saya, karena saya melindungi muka saat dipukuli, beruntung ada yang menyelamatkan saya, orangnya mengenakan kaos bertuliskan PSSI dengan badan kekar,” ujar Oryza.
Sementara melihat ada wartawan yang menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh pemain sepak bola, beberapa jurnalis dan pengurus PWI langsung menjenguk korban, usai mendapat perawatan, korban menuju ke Mapolres Jember untuk melaporkan kejadian yang dialaminya dengan didampingi sejumlah pengurus PWI Jember.
“Kami pengurus PWI mengutuk aksi kekerasan yang menimpa Jurnalis di Jember, saat ini kami akan mendampingi korban untuk melaporkan kejadian ini ke Mapolres, dan kami minta agar polisi serius menangani kasus kekerasan terhadap jurnalis,” ujar Moh. Salim Sekretaris PWI Jember yang juga terlihat datang ke Puskesmas.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada pihak-pihak yang bisa dimintai keterangan, begitu juga dengan pengurus Sindo Dharaka disampaikan kepada aparat yang berwajib segera menindak oknum pemain sepakbola dan oknum TNI yang turut serta melakukan penganiayaan dilapangan jember. (yd / red).